2025-04-17 | admin3

Peran Grab dan Gojek dalam Adopsi Kendaraan Listrik untuk Transportasi Online

Dalam beberapa tahun terakhir, isu lingkungan dan efisiensi energi menjadi fokus utama di berbagai sektor, termasuk transportasi. Di Indonesia, sektor transportasi menyumbang emisi karbon yang cukup besar. Menyadari hal ini, dua raksasa layanan transportasi online—Grab dan Gojek—mulai mengambil langkah konkret dalam mendukung penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) sebagai bagian dari upaya menuju mobilitas berkelanjutan.

Grab dan Gojek tidak hanya menjadi pionir dalam layanan ride-hailing, tapi juga pelopor dalam transformasi transportasi ramah lingkungan. Keduanya telah meluncurkan berbagai inisiatif guna mendorong mitra pengemudi untuk beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik.

Langkah Nyata dari Grab

Grab Indonesia telah meluncurkan program “GrabElectric” yang menyediakan slot rajazeus armada motor listrik untuk layanan GrabBike dan GrabExpress. Lewat kerja sama dengan berbagai penyedia motor listrik lokal, seperti Viar dan Gesits, Grab menghadirkan opsi sewa motor listrik harian hingga bulanan untuk para mitra. Model ini menarik karena mengurangi beban awal investasi bagi pengemudi yang ingin mencoba kendaraan listrik tanpa harus membeli langsung.

Selain itu, Grab juga menggandeng Pertamina dan PLN untuk membangun infrastruktur stasiun penukaran baterai, sehingga pengemudi dapat menukar baterai habis dengan yang terisi penuh dalam hitungan menit. Ini menjadi solusi praktis atas masalah umum EV, yaitu lamanya waktu pengisian daya.

Inisiatif Hijau dari Gojek

Sementara itu, Gojek memiliki komitmen jangka panjang menuju “nol emisi” atau zero emission pada 2030, dengan meluncurkan program GoGreener. Sebagai bagian dari program tersebut, Gojek telah menguji coba penggunaan motor listrik oleh mitra driver di beberapa kota besar seperti Jakarta dan Bali.

Gojek juga menjalin kerja sama dengan berbagai produsen motor listrik, seperti Gogoro dan Gesits, untuk menyediakan armada ramah lingkungan. Tak hanya itu, Gojek melibatkan diri dalam membangun ekosistem kendaraan listrik yang inklusif, termasuk aspek edukasi, subsidi, dan integrasi teknologi melalui aplikasi.

Dampak terhadap Adopsi Kendaraan Listrik

Kehadiran Grab dan Gojek sebagai pemain besar tentu sangat memengaruhi percepatan adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Dengan ratusan ribu armada aktif setiap hari, peralihan ke kendaraan listrik, meskipun sebagian kecil, tetap memberikan dampak signifikan dalam mengurangi emisi karbon dan konsumsi bahan bakar fosil.

Di sisi lain, tantangan tetap ada. Mulai dari keterbatasan infrastruktur pengisian daya, harga kendaraan listrik yang masih relatif tinggi, hingga kekhawatiran pengemudi soal jarak tempuh dan perawatan. Namun berkat pendekatan kolaboratif antara perusahaan teknologi, pemerintah, dan produsen kendaraan, hambatan ini perlahan mulai diatasi.

BACA JUGA: Mengapa Mobil SUV Modern Semakin ‘Bongsor’?!!!

Share: Facebook Twitter Linkedin